MAKALAH
METODOLOGI
PENELITIAN PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Tentang
Penelitian Tindakan
Kelas
Oleh
:
Kelompok 8
DIAN RAMADANI SAFITRI (2410.057)
DIAN RAMADANI SAFITRI (2410.057)
RAHMI NOVITA
(2410.060)
NURMA SARI (2410.0
)
RANI FITRIA.S (2410.079)
MARDILA OKTIS SAPUTRI (2410.083 )
Dosen
pembimbing:
Imammuddin,M.Pd
JURUSAN
TARBIYAH
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
STAIN
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Dengan mengucapkan
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Penelitan Tindakan Kelas “ ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulisan makalah ini
untuk tugas pada mata kuliah Metodologi
Penelitian Pengajaran dan Pembelajaran Matematika. Makalah ini dapat
diselesaikan atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Immammuddin,M.Pd sebagai dosen pembimbing mata kuliah kuliah Metodologi
Penelitian Pengajaran dan Pembelajaran Matematika
2.
Orang tua yang telah memberi
sarana dan prasarana serta dorongan dan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
3.
Teman-teman yang telah
memberikan bantuan.
Selanjutnya,penulis menyadari bahwa
tulisan ini masih jauh dari sempurna,karena keterbatasan waktu,tenaga dan
wawasan ilmu pengetahuan,namun demikian penulis telah berusaha semaksimal
mungkin menurut kemampuan yang ada pada penulis.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
demi penyempurnaan makalah ini.Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Amin
Kubang Putih, November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ..................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN ...............................................................................................
Latar Belakang ....................................................................................................... 1
Tujuan .................................................................................................................... 1
Manfaat ................................................................................................................. 2
Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
1.
Hakikat Penelitian Tindakan Kelas .......................................................................
2. Model dan pola Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ......................................
3.Rancangan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ..............................................
BAB III Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh ahli
psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan
Lewin inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen
Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan sebagainya.
Penelitan
Tindakan Kelas ialah suatu penelitian yang
dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan
oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan
sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan
belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas :
a. Untuk mengetahui hakekat dari penelitian tindakan kelas
b. Untuk mengetahui tujuan dan karakteristik penelitian tindakan
kelas
c. Untuk mengetahui manfaat penelitian tindakan kelas
d. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian tindakan kelas
e. Untuk bisa mengetahui rancangan dan pelaksanaan penelitian
tindakan kelas
1.3 Manfaat
a. Mengetahui hakekat dari penelitian tindakan kelas
b. Mengetahui tujuan dan karakteristik penelitian tindakan kelas
c. Mengetahui manfaat penelitian tindakan kelas
d. Mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian tindakan kelas
e. Mengetahui rancangan dan pelaksanaan penelitian tindakan kelas
1.4 Rumusan Masalah
a. Bagaimanaah hakekat dari penelitian tindakan kelas ?
b. Apakah tujuan dan karakteristik penelitian tindakan
kelas ?
c. Apa saja manfaat penelitian
tindakan kelas ?
d. Apa saja kelebihan dan
kelemahan penelitian tindakan kelas ?
e. Bagaimanakah rancangan dan
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Hakikat Penelitian
Tindakan Kelas
A. Pengertian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh ahli
psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan
Lewin inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen
Kemmis, Robin McTaggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan sebagainya.
Untuk memahami PTK perlu ditelusuri pengertian penelitian tindakan. Menurut
Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan
kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan
penalaran praktik sosial mereka. Adapun menurut Hasley (1972), seperti di kutip
Cohen (1994) penelitian tindakan adalah intervensi dalam dunia nyata srta
pemeriksaan terhadap pengaruh yang ditimbulkan dari intervensi tersebut. Pendapat
lain yaitu menurut Burns (1999) menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah
penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi
sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan
kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan praktisi. Menurut Elliot (1982),
penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya.
Dari beberapa defenisi diatas, maka ciri utama dari penelitian tindakan
adalah adanya intervensi atau perlakuan tertentu untuk perbaikan kinerja dalam
dunia nyata. Elliot (1982) mengatakan, “The
fundamental aim of action research is to improve practice rather than to
produce knowledge”.
Secara etimologis, ada tia istilah yang berhubungan dengan penelitian
tindakan kelas, yakni penelitian, tindakan dan kelas. Pertama, penelitian
adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis,
empiris, dan terkontrol. Kedua, tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan
tertentu yang dilakukan oleh peneliti yakni guru. Tindakan diarahkan untuk
memperbaiki kinerja yang dilakukan guru. Ketiga, kelas menunjukkan pada tempat
proses pembelajaran berlangsung. Ini berarti PTK berlangsung dalam keadaan
situasi dan kondisi yang real tanpa direkayasa. Oleh karena itu, kewajaran
kelas dalam proses penelitian merupakan kekhasan dalam PTK. PTK dilakukan oleh
dan melibatkan secara penuh guru yang bertanggung jawab terhadap kelasnya.
Dari penjelasan di atas, maka PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian
masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk
memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang
terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan
tersebut.
Menurut Harjodipuro PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki
pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan
praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau
utuk mengubahnya. PTK bukan sekedar mengajar, PTK mempunyai makna sadar dan
kritis terhadap mengajar, dan menggunakan kesadaran kritis terhadap dirinya
sendiri untuk bersiap terhadap proses perubahan dan perbaikan proses
pembelajaran. PTK mendorong guru untuk berani bertindak dan berpikir kritis
dalam mengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan bertanggung
jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional.
Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah suatu penelitian
yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang
dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu
perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa
kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang
dilakukan.
B.
Tujuan dan Karakteristik
pnelitian Tindakan Kelas
Adapun tujuan PTK yaitu
:
1.
Untuk meningkatkan
ptaktik
2.
Untuk perkembangan
profesional
3.
Untuk peningkatan
situasi tempat praktik berlangsung
Sesuai dengan tujuan PTK diatas, maka PTK memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1.
Karena PTK bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara prakis, sehingga kadang-kadang
pelaksanaannya sangat situasional dan kondisional yang kadang-kadang kurang
memperthatikan kaidah-kaidah ilmiah.
2.
PTK merupakan penelitian
yang berangkat dari hal-hal nyata yang dirasakan oleh setiap guru dalam
pengelolaan proses pembelajaran.
3.
PTK dilaksanakan dalam
setting kelas yang sesungguhnya, bukan kelas yang direkayasa untuk penelitian.
4.
PTK dirancang dan
dilaksanakan oleh guru, maka guru bertanggung jawab baik dalam melaksanakan
maupun dalam menyimpulkan hasi penelitian.
5.
PTK diaksanakan sesuai
dengan program pembelajaran yang sedang berlangsung.
C.
Manfaat PTK
1.
Manfaat PTK untuk Guru
a.
PTK dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
b.
Menumbuhkan kepuasan dan
rasa percaya diri yang dapat dijadikan sebagai modal untuk secara terus menerus
meningkatkan kemampuan dan kinerjanya.
c.
Keberhasilan PTK dapat
berpengaruh terhadap guru lain untuk mencobanya juga.
d.
PTK dapat mendorong guru
untuk memiliki sikap profesional.
e.
Dengan PTK guru akan
tanggap terhadap perbahan baik sosial maupun psikologi yang dapat memberikan
alternatif baru yang lebih baik dalam pengelolaan pembelajraan.
2.
Manfaat PTK untuk Siswa
a.
Melalui PTK dapat
mengurangi bahkan meghilangkan rasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran.
b.
PTK dapat berpengaruh
positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
3.
Manfaat PTK untuk
Sekolah
Guru-guru yang memiliki
sikap profesional yang tinggi, kreatif dan inovatif dengan selalu berupaya
meningkatkan hasil belajar siswa mampu memajukan sekolah.
4.
Manfaatn PTK untuk
Perkembangan Teori Pendidikan
PTK yang bersifat
kolaboratif antara setiap unsur yang berkepentingan termasuk kolaborasi antara
guru dan orang LPTK, memiliki potensi untuk menerjemahkan teori yang bersifat
konseptual ke dalam hal-hal yang bersifat riil dan praktis.
D. Kelebihan dan Kelemahan PTK
1.
Kelebihan PTK
a. PTK tidak dilaksanakan oleh seorang saja, akan
tetapi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai pihak, antara
lain guru sebagai pelaksana tindakan sekaligus sebagai peneliti, ahli peneliti
yang biasanya orang-orang LPTK dan siswa itu sendiri.
b. Kerja sama sebagai ciri khas dlam PTK,
memungkinkan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih kreatif dan inovatif.
c. Hasil atau simpulan yang diperoleh adalah hasil
kesepakatan semua pihak khususnya antara guru dengan mitranya, dengan demikian
akan meningkatakan validitas dan reabilitas hasil penelitian.
d. Hasil yang diperoleh dapat secara langsung
diterapkan oleh guru.
2.
Kelemahan PTK
a. Guru-guru dalam melaksanakan tugas pokoknya
cenderung konvensional, mereka biasanya sulit untuk mengubah kebiasaan
mengajarnya. Banyak guru yang beranggapan bahwa tugas mereka terbatas pada
pelaksanaan mengajar, sehingga dalam pelaksanaan PTK tidak secara otomatis
dapat dilakukan. Mereka biasanya akan menggantungkan diri pada berbagai
petunjuk dari orang yang dianggap ahli dalam melakukan penelitian yakni
orang-orang dari LPTK.
b. PTK adalah penelitian yang berangkat dari masalah
praktis yang dihadapi oleh guru, dengan demikian simpulan yang dihasilkan tidak
bersifat universal yang berlaku secara umum.
c. PTK adalah penelitian yang bersifat situasional
dan kondisional, yang bersifat longgar yang kadang-kadang tidak dapat
menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah secara ajek, dengan demikian banyak
orang yang meragukan PTK sebagai suatu kerja penelitian ilmiah.[1]
E. Validitas dan Reabilitas dalam PTK
1)
Validitas Penelitian
Suatu instrumen dinyatakan telah memiliki validitas (kesahihan
atau ketepatan) yang baik “jika instrumen tersebut benar-benar mengukur apa
yang seharusnya hendak diukur” (Nunnally, 1978:86). Validitas instrumen lebih
tepat diartikan sebagai derajat kedekatan hasil pengukuran dengan keadaan yang
sebenarnya (kebenaran), bukan masalah sama sekali benar atau seluruhnya salah.
Dalam hal ini, seseorang tidak melakukan validitas instrumen semata-mata,
melainkan melaksanakan validitas
penggunaan dimana instrumen ada di dalamnya. Sebagaimana dinyatakan oleh
Gronlund dan Linn (1990) dalam Herawati Susilo, validitas mengacu pada
ketepatan interpretasi yang dibuat dari data yang dihasilkan oleh suatu
instrumen dalam hubungannya dengan suatu tujuan tertentu. Contohnya, sebuah tes
yang dipakai untuk keperluan seleksi mahasiswa baru mungkin valid untuk tujuan
tersebut, namun kurang atau tidak valid untuk tujuan tersebut.
Jadi
validitas suatu instrumen selalu bergantung pada situasi dan tujuan penggunaan
instrumen tersebut. Suatu tes yang valid untuk satu situasi mungkin tidak valid
untuk situasi yang lain. Tujuan penggunaan tes merupakan faktor utama penentu
validitas, perbedaan tujuan tes memerlukan validitas yang berbeda pula.
2.
Reabilitas
Dalam
bidang psikologi dan pendidikan, reliabilitas (keterandalan) instrument
diartikan
sebagai keajegan (consistency) hasil dari instrument tersebut. Artinya,
suatu instrument dikatakan memiliki keterandalan sempurna, ketika hasil
pengukuran berkali kali terhadap subjek yang sama selalu menunjukan hasil atau
skor yang sama.Dalam praktiknya, kita hampir tidak pernah mendapatkan instrumen
yang memiliki reliabilitas sempurna. Skor atau data yang diperoleh dari
pengukuran terhadap seorang subjek secara berulang-ulang dengan alat yang sama,
pada umumnya berbeda besarnya. Artinya, dalam hasil pengukuran itu terdapat
kesalahan (error). Oleh karena adanya kesalahan itulah maka skor rill
yang diperoleh seseorang pada satu kali pengukuran bukan merupakan skor
sebenarnya (true score) tetapi merupakan skor sebenarnya ditambah dengan
kesalahan.
2. Model dan pola Pelaksanaan PTK
A. Model-Model PTK
1)
Model Kurt Lewin
Pelaksanaan penelitian
tindakan adalah proses yang terjadi dalam suatu lingkaran yang terus menerus.
konsep inti PTK yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin ialah bahwa dalam satu
siklus terdiri dari empat langkah, yaitu:
1.
Perencanaan ( planning)
Uraikan langkah-langkah kolaborasi yang dilakukan, fakta-fakta
empiris
yang
diperlukan dalam rangka tindakan, sosialisasi esensi tindakan dan skenario
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada guru sejawat dan siswa, perangkat
perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan dan dikembangkan, lembaran-lembaran
evaluasi dan instrumen lain berikut kriteria penilaian yang akan disiapkan dan
dikembangkan.
2.
aksi atau tindakan
(acting)
Uraikan
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan skenario yang
telah
dikembangkan pada langkah perencanaan. Langkah-langkah pembelajaran ini akan
sesuai dengan hakikat teori yang mendasari strategi pembelajaran, atau sesuai
dengan sintaks model pembelajaran yang diadaptasi. Langkah-langkah pembelajaran
tersebut hendaknya dibuat secara rinci, karena akan mencerminkan kualitas
proses pembelajaran yang akan dihasilkan.
3.
Observasi (observing)
Observasi
dilakukan terhadap interaksi-interaksi akademik yang
terjadi
sebagai akibat tindakan yang dilakukan. Interaksi-interaksi yang dimaksud dapat
mencakup interaksi antara siswa dengan materi pelajaran, interaksi antar siswa,
interaksi antara siswa dengan guru. Oleh sebab itu, uraian secara jelas
tindakan yang dilakukan tertuju pada interaksi yang mana saja, bagaimana
melakukan observasi, seberapa sering obserbasi itu dilakukan, dan apa tujuan
observasi tersebut. Observasi yang utuh akan mencerminkan proses tindakan yang
berlangsung. Untuk memperoleh
data
yang lebih akurat, observasi sering dilengkapi dengan perekaman dengan tape
atau video. Evaluasi biasanya dilakukan
untuk mengukur obyek produk, misalnya kualitas proses pembelajaran, sikap
siswa, kompetensi praktikal, atau tanggapan siswa. Untuk itu, uraikan evaluasi
yang dilakukan, jenisnya dan tujuannya, dan untuk mengukur apa evaluasi itu
dilakukan.
4.
Refleksi (reflecting)
Hasil
observasi dan evaluasi selanjutnya direfleksi tingkat ketercapaiannya
baik
yang terkait dengan proses maupun terhadap hasil tindakan. Refleksi ini
bertujuan untuk memformulasikan
kekuatan-kekuatan yang ditemukan, kelemahan-kelemahaman dan atau
hambatan-hambatan yang mengganjal upaya dalam pencapaian tujuan secara optimal,
dan respon siswa. Refleksi ini harus dijelaskan secara rinci. Tujuannya adalah
untuk melakukan adaptasi terhadap strategi/pendekatan/metode/model pembelajaran
yang diterapkan, lebih memantapkan perencanaan, dan langkah-langkah tindakan
yang
lebih spesifik dalam
rangka pelaksanaan tindakan selanjutnya.
Proses penelitian tindakan dapat digambaran sebagai berikut :
2)
Model Ebbut
Ebbut
beranggapan bahwa suatu penlitian tindakan haruslah
1.
Dimulai
dari gagasan awal / ide-ide awal
2.
Berupaya
menemukan dan menganalisis
3.
Menyusun
rancangan umum
4.
Implementasi
dari rancangan umum
5.
Monitoring
implementasi
6.
Penjelasan
berbagai kegagalan
7.
Revisi
rencana umum
8.
Implementasi
ulang
9.
Dan begitu
seterusnya sampai pada utaran tertentu
3)
Model John Elliot
PTK Model John Elliot
ini tampak lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian, oleh karena di dalam
setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu antara 3-5 aksi
(tindakan). Sementara itu, setiap aksi kemungkinan terdiri dari beberapa
langkah, yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. Maksud
disusunnya secara terinci pada PTK Model John Elliot ini, supaya terdapat
kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf di dalam pelaksanan aksi atau
proses belajar-mengajar. Selanjutnya, dijelaskan pula olehnya bahwa terincinya
setiap aksi atau tindakan sehingga menjadi beberapa langkah oleh karena suatu
pelajaran terdiri dari beberapa subpokok bahasan atau materi pelajaran. Di
dalam kenyataan praktik di lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan
dapat diselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam beberapa
rupa itulah yang menyebabkan John Elliot menyusun model PTK yang berbeda secara
skematis dengan kedua model sebelumnya, yaitu seperti dikemukakan berikut ini.
4)
Model
Hopkins
Pelaksanaan
penelitian tindakan dilakukan membentuk spiral yang dimulai dari merasakan
adanya masalah menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan melakukan observasi
mengadakan refleksi, melakukan rencana ulang, melaksankan tindakan, dan
seterusnya.
B. Pola Pelaksanaan PTK
Pola adalah
cara atau teknik pelaksanaan PTK yang dapat dijadikan rujukan dalam
penyelenggaraan PTK sesuai dengan model PTK yang dipilih dengan
mempertimbangkan kondisi peneliti dan sumber daya yang tersedia.
1.
Pola Guru
Peneliti
Pada pola
ini, guru memiliki peran utama dalam perencanaan dan pelasanaan PTK. Tujuan
pada pola ini adalah untuk memecahkan masalah praktis yang dihadapi oleh guru
itu sendiri dalam proses pembelajaran.
2.
Pola Kolaboratif
Pola ini
dilakukan oleh pihak luar yang berkeinginan untuk memecahkan masalah
pembelajaran. PTK dirancang dan dilaksanakan oleh suatu tim yang biasanya
terdiri atas guru, kepala sekolah, dosen LPTK dan orang lain yang terlibat
dalam tim peneliti. Guru berperan hanya sebagai anggota tim yang berfungsi untu
melaksanakan tindakan seperti yang dirancang oleh tim peneliti.
3.
Pola
Penelitian Terintegrasi
Pada pola
ini, inisiatif dan masalah yang akan diteliti sepenuhnya berasal dari peneliti
luar, tidak dari guru.[2]
3.
Rancangan dan Pelaksanaan PTK
A. Merancang PTK
1.
Manfaat Rancangan PTK
a)
Melalui
perencanaan yang matang, peneliti dapat menfokuskan masalah lebih akurat,
b)
Melalui
perencanaan yang matang, Peneliti dapat menentukan tindakan apa yang harus
dilakukan,
c)
Melalui
proses perencanaan, peneliti dapat memprediksi hal-hal yang mungkin terjadi
selama proses tindakan dilakukan, sehingga peneliti dapat mengantisipasinya
lebih dini,
d) Melalui perencanaan peneliti dapat menentukan segala sesuatu yang
harus tersedia serta cara menyediakannya untuk mendukung keberhasilan proses
tindakan,
e)
Melalui
perencanaan yang matang, Peneliti dapat menentukan instrumen penelitian atau
alat pengumpul data serta teknis menganalisisnya.
2.
Tahap Perencanaan dalam PTK
a)
Refleksi
awal
Refleksi
awal adalah kegiatan atau aktivitas untuk mengidentifikasi masalah yang
dirasakan guru dalam proses pembelajaran sebagai rasa tanggung jawabnya untuk
meningkatkan kinerjanya.
b)
Melaksanakan
studi pendahuluan
Pelaksanaan
studi pendahuluan dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya :
1.
Mengkaji
literatur yang relevan dengan topik masalah
2.
Mengkaji
hasil penelitian yang telah dilakukan orang lain
3.
Mengadakan
konsultasi dan diskusi baik dengan teman sejawat yang memiliki pengalaman
lebbih ataupun dengan peneliti dari LPTK.
c)
Merancang
pelaksanaan PTK
1.
Menentukan
model dan pola PTK yang akan digunakan
2.
Menyusun
desain dan langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan fokus
masalah dan hipotesis penelitian
3.
Mengidentifikasi
berbagai komponen yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan PTK
4.
Mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan untuk tindakan yang akan dilaksanakan.
B. Pelaksanaan PTK
1.
Menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan ini perlu dilakukan kegiatan
pokok, yaitu; (1) mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK dengan berbagai
metode atau cara, (2) menentukan cara pemecahan masalah PTK dengan pendekatan, strategi,
media, atau kiat tertentu, (3) memilih dan merumuskan masalah PTK baik berupa
pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan masalah dan cara pemecahannya, (4)
menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai dengan masalah yang ditetapkan, (5)
memilih dan menyusun persfektif, konsep, dan perbandingan yang akan mendukung
dan melandasi pelaksanaan PTK, (6) menyusun siklus-siklus yang berisi
rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang
telah dirumuskan, (7) menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus menyusun
instrumen yang diperlukan untuk menjaring data PTK, (8) menetapkan dan menyusun
cara-cara analisis data PTK. Melaksanakan siklus (rencana tindakan) di dalam
kelas.
2.
Dalam kegiatan ini diterapkan rencana tindakan yang telah disusun
dengan variasi tertentu sesuai dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan
tindakan dalam siklus dilakukan pula pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan
tindakan, pengamatan maupun refleksi dapat dilakukan secara beiringan, bahkan
bersamaan. Semua hal yang berkaitan dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan
sebaik-baiknya.
3.
Menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data tahap
perencanaan, pelaksnaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data
ini harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil
analisis data ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat
kesimpulan dan rumusan saran.
4.
Menulis laporan PTK, yang dapat dilakukan bersamaan dengan
kegiatan menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis
paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi
masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis. [3]
C. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ada dua macam
instrumen penelitian yang harus kita penuhi, yaitu Instrumen Pengumpulan Data
PTK dan juga Instrumen Penelitian Tindakan Kelas, dua instrumen ini harus mampu
kita bedakan, mana yang berfungsi untuk pengumpulan data dan mana instrumen
untuk penelitian tindakan kelas.
Data yang dikumpulkan pada penelitian tindakan kelas
adalah data tentang aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung, kemudian data tentang hasil belajar siswa setiap kali setelah
proses pembelajaran berakhir.
Contoh Instrumen Pengumpulan Data Penelitian Tindakan Kelas
a. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan bertujuan untuk
mengamati aktivitas guru dan siswa (secara klasikal)
yang telah dilakukan dan
kekurangan-kekurangan yang dilakukan oleh guru menurut
model pembelajaran (yang kita
ambil sebagai penelitian) sebagai acuan perbaikan pada
siklus selanjutnya.
b. Tes Hasil Belajar Matematika
Data tentang hasil belajar
matematika berfungsi untuk melihat ketercapaian hasil belajar
siswa sesuai dengan KKM yang
telah ditetapkan (sesuai dengan keadaan sekolah, daerah,
dan siswa).
Perangkat tes hasil belajar tersebut yaitu
kisi-kisi soal ulangan harian, naskah soal
ulangan harian, dan kunci
jawabannya.
Instrumen Pengumpulan Data PTK
diatas hanya sebagai contoh dalam melakukan
penelitian tindakan kelas,
saudara bisa berkreasi sendiri sesuai dengan teori yang ada
mengenai PTK itu sendiri,
ditambah dengan pengalaman selama mengajar di kelas
masing-masing.[4]
CONTOH SISTEMATIKA PROPOSAL
HALAMAN DEPAN i
HALAMAN PENGESAHAN ii
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah 1 1.2
Identifikasi Masalah 1
1.3
Pembatasan dan Perumusan Masalah 3
1.4
Tujuan Penelitian 5
1.5
Manfaat Hasil Penelitian 5
2. KAJ IAN PUSTAKA
2.1 7
2.2 dst
2.3
....
2...
Kerangka Berpikir
2...
Hipotesis Tindakan
3. METODE PENELITIAN
3.1
Rancangan Penelitian
3.2
Subjen dan Objek Penelitian
3.3
Prosedur Penelitian
3.4
Metode Pengumpulan Data
3.5
Metode Analisis Data dan Kriteria Keberhasilan
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FORMAT COVER PROPOSAL
USULAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
|
Oleh
............................................................
PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR
......................................................................
.... (Bulan), 2007
FORMAT
HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR
PENGESAHAN
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
TAHUN
ANGGARAN 2007
1. Judul Penelitian :
2. Peneliti
a. Nama Lengkap dengan Gelar :
b. Pangkat, Golongan, NIP :
c. Jabatan Fungsional :
d. Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
Nomor Telepon Sekolah :
e. Alamat Rumah :
Nomor Telepon Rumah :
Nomor HP :
f. Mata Pelajaran Yang Menjadi :
Obyek Penelitian :
3. Lokasi Penelitian :
4. Lama Penelitian : .. . (...) bulan, dari bulan ... s.d ... 2007
5. Biaya Penelitian : Rp
.........................................................
(
............................................................)
Klungkung, ..................... 2007
Mengetahui:
Peneliti, Kepala Sekolah .....................
Peneliti, Kepala Sekolah .....................
.....................................................
....................................................
NIP .... ........................................ NIP ....
.......................................
Menyetujui:
Kepala Dinas Kabupaten Klungkung,
..........................................................
NIP .................................................[5]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas ialah
suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai
tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak
disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam
kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran yang dilakukan.
Adapun tujuan PTK yaitu
:
4.
Untuk meningkatkan
ptaktik
5.
Untuk perkembangan
profesional
6.
Untuk peningkatan
situasi tempat praktik berlangsung
Tahap Perencanaan dalam PTK terdiri atas :
a) Refleksi
awal
b) Melaksanakan
studi pendahuluan
c) Merancang
pelaksanaan PTK.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr.
H. Wina Sanjaya.2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana
Penelitian_Tindakan_Kelas .pdf. I Wayan Sentosa. Guru Besar Tetap Bidang Pendidikan Fisika
Pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja.
http://www.inforppsilabus.com/2012/05/instrumen-pengumpulan-data-ptk.html
[2] Prof.
Dr. H. Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Kencana, 2009).hal 48
[3]
http://www.m-edukasi.web.id/2012/05/prosedur-pelaksanaan-ptk-penelitian.html
[4] http://www.inforppsilabus.com/2012/05/instrumen-pengumpulan-data-ptk.html
Pada Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja.hlm: 27-28
Cukup menarik bagi yang sedang mendalami penelitian tindakan kelas
BalasHapus